Cerita Panas Ibuku....
Cerita di bawah ini adalah pengalaman masa kecilku yang sampai sekarang
masih membayang dan seringkali mengganggu pikiranku. Berawal ketika aku
masih duduk di kelas 1 SMA dan pada hari itu aku pulang lebih awal
karena merasa tidak enak badan, sesampainya aku di rumah, rumah dalam
keadaan sepi, biasanya pagi-pagi begini hanya ada ibuku yang mengerjakan
pekerjan rumah, bersih-bersih, memasak dsb.
Aku masuk lewat pintu samping yang memang jarang sekali dikunci karena
kami tinggal di lingkungan yang cukup aman, sampai detik itu aku masih
berkesimpulan bahwa ibu sedang keluar sebentar untuk ke tetangga atau
ke warung dekat rumah, namun sesampainya di dalam rumah aku mendengar
suara-suara yang buat aku cukup aneh, seperti orang mengerang kesakitan
tapi bukan kesakitan, dengan hati berdebar aku pelan-pelan mencari
sumber suara itu yang ternyata datang dari kamar kosong (kamar untuk
tamu) yang berada di belakang rumah.
Karena rumah yang kami tinggali adalah rumah kuno, maka gampang sekali
untuk mencari celah-celah keropos untuk melihat ke dalam kamar itu.
Betapa kagetnya aku melihat apa yang terjadi di dalam kamar itu, aku
melihat ibuku sedang diciumi oleh seorang pria yang tidak aku kenal,
pria itu berumur kira-kira 30 tahun sedangkan ibuku saat itu berumur 41
tahun. Saat itu ibuku masih berpakaian lengkap, namun roknya sudah
tersingkap sampai ke pangkal pahanya karena tangan kanan pria itu asyik
menggerayangi paha ibuku sehingga aku dapat melihat dengan bebas paha
ibuku yang putih kemerahan sedangkan tangan kirinya mengusap-usap
rambut ibuku, aku lihat pria itu dengan lahapnya menciumi bibir ibuku,
sekujur muka dan leher ibu, tampaknya pria itu pintar memancing nafsu
ibuku sehingga ibuku mengerang-ngerang kegelian setiap kali pria itu
menciumi lehernya.
Pelan-pelan tapi pasti pria itu mulai membuka kancing blus ibuku dan
menyusupkan tangannya ke balik BH ibuku, sedangkan tangan yang satunya
lagi menyusup ke dalam CD ibuku sambil tetap menciumi bibir sehingga
ibuku keliatan sekali kewalahan dengan situasi itu. Kemudian dengan
terampilnya pria itu mulai membuka blus dan rok ibuku sehingga ibuku
tinggal memakai CD dan BH. Aku benar-benar terpana melihat kejadian
itu, selama ini aku tidak pernah memperhatikan ibuku, memang pernah aku
melihat ibu sedang ganti baju dan hanya mengenakan BH dan CD, namun
aku tidak pernah memperhatikan atau berpikiran yang aneh-aneh, namun
kali ini aku sadar bahwa dalam keadaan itu ibuku benar-benar
merangsang, sehingga aku jadi penasaran untuk terus melihat kejadian
itu, aku juga penasaran untuk melihat bagaimana ibuku telanjang tanpa
mengenakan apapun.
Setelah puas menikmati tubuh ibuku yang masih di balut BH dan CD, pria
itu mulai membuka BH ibuku dan mulai meremas-remas dan menciumi susu
ibuku, bergantian yang kiri dan kanan, sementara itu erangan ibuku
semakin keras yang membuat aku jadi ikut terangsang melihatnya, susu
ibuku tidak terlalu besar namun masih padat di usianya yang sudah
kepala 4, perutnya memang sudah agak membuncit, namun masih lumayan
kencang, baru kali itu aku mendapat kesempatan melihat susu ibuku
dengan puting pinknya yang sudah mengeras, tanpa terasa batang
kemaluanku sudah sangat mengeras dari tadi dan ujungnya sudah mulai
basah.
Akhirnya pria itu mulai membuka CD yang dikenakan ibuku, pada awalnya
ibuku menolak untuk melepas Cdnya, namun pria itu terlalu pintar untuk
menolak begitu saja, sehingga pada akhirnya lepas juga CD itu sehingga
pada akhirnya aku dapat melihat tubuh ibuku dalam keadan telanjang
bulat dan yang membuat aku bernafsu melihatnya ternyata bulu kemaluan
ibuku dicukur rapih sehingga aku dapat melihat jelas bentuk kemaluan
ibuku yang memerah setelah di obok-obok oleh tangan pria itu, kemudian
pria itu mulai menciumi vagina ibuku dan dengan lidahnya menyapu habis
vaginanya sehingga ibuku semakin mengerang dan menggelinjang-gelinjang
kenikmatan, beberapa kali ibuku teriak minta ampun karena kegelian yang
amat sangat, namun pria itu tetap dengan buasnya melumat vagina ibuku
sampai puas.
Akupun terus menikmati kejadian itu dan memuaskan mataku untuk melihat
tubuh telanjang ibuku yang ternyata sangat indah, apalagi dalam keadaan
dinikmati seorang pria yang tidak aku kenal sama sekali, kejadian ini
memang aneh, dilain pihak aku tidak terima melihat ibuku dalam keadaan
begitu, namun dilain pihak aku menikmati kejadian itu. Pada akhirnya
setelah sekian lama pria itu menikmati tubuh telanjang ibuku dengan
tangan dan mulutnya, akhirnya pria itu mulai membuka baju dan celananya
sampai telanjang bulat juga, aku dan ibuku sama kagetnya melihat
kemaluan pria itu yang sudah sangat mengeras, aku sempat tidak tega
melihat tubuh ibuku yang pasrah melihat ukuran kemaluan pria itu yang
cukup besar dan gemuk, secara otomatis ibuku menarik selimut untuk
menutupi tubuh telanjangnya, namun kali ini dengan buas pria itu menarik
selimut itu dan mulai kembali menciumi tubuh ibuku sampai kemudian
pria itu mengarahkan kemaluannya ke mulut ibuku dan dengan setengah
memaksa minta supaya ibuku mengulumnya, keliatan sekali ibuku dalam
keadaan yang bingung namun pasrah sehingga dia mulai mengulum kemaluan
pria itu sementara tangan pria itu meremas susu ibuku dan mengorek
vagina ibuku, sampai kemudian pria itu mencabut kemaluannya dari mulut
ibuku dan kemudian mengarahkan kemaluannya ke vagina ibuku yang sudah
merah mengkilat karena basah, begitu kemaluannya menempel pada vagina
ibuku ibuku minta supaya pelan-pelan, namun dengan satu kali hentakan
masuk semuanya ke dalam vagina ibuku sehingga ibuku menjerit, atau
lebih tepatnya melolong, entah kesakitan atau nikmat aku tidak tahu,
lalu pria itu mulai menggenjot ibuku dengan sepenuh hati sehingga ibuku
tidak lagi mengerang namun mulai berteriak-teriak kecil, aku dapat
melihat muka cantik ibuku memerah dengan ekspresi yang benar-benar
membuat aku tidak tahan untuk mengeluarkan kemaluanku sendiri dan mulai
mengocoknya.
Rupanya pria itu benar-benar mau menghabisi ibuku sehingga ibuku di
bolak-balik dengan segala macam posisi dan salah satu posisi yang
sangat mebuat aku bernafsu dan akhirnya tanpa tertahankan aku
mengeluarkan spremaku adalah di saat ibuku dalam posisi diatas sehingga
aku dapat melihat susu indah ibuku menggantung dan sesekali dilumat
oleh bibir pria itu. Setelah sekian lama aku mendengar ibulku melolong
cukup panjang dan akhirnya terkulai lemas di atas pria itu, kemudian
pria itu membalikkan posisi ibuku kembali di bawah dan terus menggenjot
kemaluannya keluar masuk vagina ibuku yang sudah merah merekah,
setelah berkali-kali ibuku minta ampun akhirnya pria itu menarik
kemaluannya dan mengarahkannya ke mulut ibuku dan menyemburkan
spermanya di mulut ibuku, sedemikian banyaknya sampai ibuku tersedak
dan sisa-sisa sprema pria itu keluar dari mulut ibuku.
Setelah itu pria itu terkulai lemas di sisi ibuku dan ibuku pun
terkulai lemas sambil memuntahkan sisa-sisa sprema ke kertas tissue,
aku melihat pria itu benar-benar puas menikmati tubuh ibuku, dan akupun
melihat ibuku dengan wajah melankolisnya sudah terpuaskan dengan pria
itu. Sungguh kejadian itu membuatku ingin menikmati tubuh ibuku
sendiri, bayangan tubuh putih ibuku ditindih oleh pria yang tidak aku
kenal benar-benar membuat aku bernafsu. Aku cepat-cepat membersihkan
spremaku yang tercecer di lantai dan cepat-cepat keluar rumah supaya
tidak ketahuan dan menenangkan pikiranku. Esoknya aku tidak tahan untuk
menceritakan kejadian itu kepada teman dekatku dan diapun tertarik
untuk melihat hal yang sama. Aku sama sekali tidak keberatan jika teman
baikkupun dapat melihat tubuh indah ibuku.